Saat berbicara akuntansi dan buku besar, umumnya pemikiran yang muncul adalah laporan keuangan, hitung hitungan, hingga angka yang rumit. Memang benar, dalam dunia akuntansi dan penyusunan laporan, buku besar akuntansi adalah salah satu elemen yang tidak bisa Anda tinggalkan. Namun, apa yang dimaksud dengan buku ini? Simak ulasan berikut.
Pengertian Dan Fungsi
Nama buku ini mungkin muncul karena kegunaan dan fungsinya yang begitu besar. Terutama mengingat bahwa buku ini dapat digunakan sebagai ikhtisar dari segala aktivitas keuangan di dalam perusahaan. Termasuk dalam pengaruh yang muncul dari perubahan aktiva, modal, kewajiban, dan akun akun lainnya.
Jika di dalam akuntansi, terdapat sebuah istilah yang menjelaskan kegiatan pencatatan di dalam buku besar. Istilah tersebut adalah posting, yang mana isi yang ditulis merupakan informasi dari jurnal umum. Karena itulah laporan yang ada di dalam buku ini mencakup hasil keuangan utama, arus kas, laba rugi, hingga neraca keuangan perusahaan.
Bentuk Pembukuan
Karena banyaknya data yang terekam di dalam buku, bentuk pencatatannya dapat berubah sesuai kebutuhan. Yang paling umum adalah bentuk T, yang mana paling sederhana. Penulisan yang digunakan menggunakan tabel sederhana dengan penulisan debit di sebelah kiri dan kredit di sebelah kanan. Sayangnya, desain ini tidak menggunakan No. referensi.
Ada juga desain atau bentuk staffel. Di desain ini, keuangan perusahaan ditulis dalam kolom yang bisa memiliki empat atau tiga kolom. 4 kolom staffel menggunakan jalur saldo rangkap, tapi staffel 3 punya saldo tunggal. Karena itulah, bentuk ini bisa digunakan untuk rekapan transaksi yang cukup rumit dan berpola rangkap.
Bentuk skontro pun sering digunakan karena menggunakan dua kolom utama. Di dalam kolom tersebut, tertulis transaksi keuangan debit dan kredit yang begitu detail. Sehingga setiap kolom memiliki anak kolom sejumlah empat, yang mana digunakan untuk menulis tanggal, nomor ref, uraian, dan nominalnya.
Jenis Buku
Lantas apakah semua perusahaan akan menggunakan desain buku besar akuntansi yang sama? Tentunya tidak, mengingat banyak sekali informasi yang perlu dicatat. Jenis buku akuntansi yang banyak digunakan adalah buku besar umum, yang mana terdiri dari jurnal khusus untuk memindah perkiraan aktivitas debit dan kredit.
Buku besar umum tersebut juga dikenal dengan general ledger, yang mana proses posting dilakukan untuk menghasilkan jumlah keuangan pada suatu periode tertentu. Buku ini sangat berguna karena berfungsi untuk merangkum, merekap, dan mengatur setiap transaksi yang terjadi pada suatu periode tertentu.
Selain buku umum, ada juga pembantu atau tambahan. Fungsinya tak serumit umum, namun lebih berfokus pada pencatatan transaksi utang piutang yang dilakukan oleh perusahaan. Sering juga disebut dengan buku untuk perencanaan dan pencatatan informasi rekening. Yang mana sangat penting untuk menjaga neraca dan keseimbangan keuangan.
Untuk buku pembantu inipun, fungsi pencatatannya dilakukan dengan rinci dan lengkap. Mulai dari jumlah total utang yang dikeluarkan setiap harinya, hingga informasi pemasok yang ditulis dalam daftar tertentu. Begitu pula dengan buku piutang yang dibuat untuk merinci langganan kredit hingga informasi mendetail akan penjualan, transaksi, alamat, hingga rekening yang digunakan.
Jika dilihat dari fungsi, bentuk, dan jenisnya, sudah jelas bahwa buku besar memiliki peran penting dalam dunia akuntansi. Perusahaan atau bank akan menggunakan buku tersebut untuk mencatat berbagai transaksi hingga fungsi lainnya. Sesuai dengan jenis dan bentuknya, buku ini pun bisa Anda optimalkan dengan bantuan software akuntansi.