Seberapa Perlukah Susu Ibu Bagi Ibu Menyusui?

pexels.com

Susu ibu bagi ibu menyusui sering diasumsikan sebagai sumber asupan yang bagus karena ibu menyusui harus memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati. ASI harus selalu diproduksikarena bayi hanya mendapat nutrisi dari ASI dan belum dapat mengonsumsi makanan lainnya. Dari usia 0 hingga 6 bulan, ibu harus siap sedia memberikan ASI kepada bayi sehingga ibu harus memiliki ASI yang berkualitas. ASI yang berkualitas dapat dihasilkan dari asupan gizi oleh sang ibu. Jika ibu mengonsumsi makanan dengan gizi dan nutrisi seimbang, maka ASI yang dihasilkan juga akan penuh nutrisi.

Sebaliknya, jika ibu mengonsumsi makanan sembarangan tanpa memperhatikan kandungan gizi dan nutrisinya, maka ASI yang dihasilkan tidak akan baik dan berkualitas. ASI yang baik sangat mempengaruhi tumbuh kembang sang bayi. Bayi yang mendapat asupan ASI yang baik dan bernutrisi tinggi maka akan rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Selain itu, tingkat perkembangannya juga akan lebih baik. Jika bayi kurang nutrisi atau kekurangan gizi, maka hal tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang sang bayi baik fisik maupun mental.

Perlukah Ibu Menyusui Mengonsumsi Susu?

Sedikit banyak makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui pastilah memiliki dampak bagi sang buah hati. Tak hanya mempengaruhi kualitas ASI yang dihasilkan, namun juga menjadi dampak bagi kesehatan sang buah hati. Jika muncul pertanyaan perlukah ibu menyusui meminum sus? Maka jawabannya ada pada diri ibu sendiri. Karena setiap ibu memiliki porsi makan serta jenis makanan yang berbeda untuk dikonsumsi. Namun, saat seorang ibu merasa bahwa asupan makanan yang diperoleh tidak memenuhi nutrisi dan gizi yang diperlukan bagi bayi, maka konsumsi susu diperlukan.

Asupan nutrisi harian yang dapat terpenuhi lewat susu ialah kalsium dan mineral. Jika ibu ingin mendapatkan kalsium dan mineral yang cukup bagi bayi, maka setidaknya ibu harus mengonsumsi 2 sampai 3 gelas susu dalam satu hari. Bagi ibu yang tidak dapat meminum susu sapi atau emmiliki alergi terhadap susu sapi, maka sumber kalsium dapat diperoleh dari sumber makanan lainnya.

Pemilihan Susu Ibu Menyusui

Jika ibu menghendaki pertumbuhan bayi yang optimal, selalu usahakan untuk mengonsumsi makanan bergizi. Beberapa ibu juga mengonsumsi susu saat menyusui karena diyakini bahwa susu bagi ibu menyusui akan menjadi pelancar ASI. Namun, susu untuk ibu menyusui bukanlah suatu kewajiban karena nutrisi dan gizi dapat diperoleh dari sumber makanan lainnya.  Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan jika ibu menyusui ingin mengonsumsi susu.

  1. Susu Tidak Menimbulkan Alergi Pada Bayi

Mengonsumsi susu bagi ibu menyusui adalah boleh dan sah-sah saja selama bayi tidak mengalami alergi. Ada sebagian bayi yang mengalami alergi ketika si ibu mengonsumsi susu tertentu. Hal ini tentunya akan berkakibat buruk bagi sang bayi karena bukannya mendapat nutrisi yang baik, bayi justru merasakan sakit. Jika al ini terjadi, maka ibu harus menghentikan konsumsi susu. Jika memang harus mengonsumsi susu, ibu bisa mengganti dengan susu kambing atau susu kedelai.

Akan lebih baik bagi ibu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi susu. Terdapat berbagai merek susu bagi ibu menyusui yang dijual di pasaran. Untuk dapat memilih susu terbaik, maka ibu wajib mengetahui kandungan yang ada dalam susu tersebut. Terlebih jika terdapat kandungan yang membuat alergi sang bayi. Hal ini akan sangat penting mengingat konsumsi susu bertujuan untuk meningkatkan kualitas ASI dan asupan nutrisi bagi sang buah hati.

  1. Susu Harus Mengandung Nutrisi Lengkap dan Seimbang

Pemilihan susu bagi ibu menyusui hendaknya yang benar-benar aman dan memiliki kandungan nutrisi yang seimbang. Pilihan susu yang tidak tepat mengakibatkan kurangnya nutrisi yang akan didapatkan oleh sang bayi dan ibu. Ada beberapa nutrisi yang harus dipenuhi jika ibu memutuskan untuk mengonsumsi susu menyusui.

  1. Kandungan Kalsium dalam Susu

Yang pertama yang harus dilihat adalah kandungan kalsium dalam susu tersebut. Susu memang dinilai memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Jika ibu menyusui mengonsumsi banyakkalsium, maka kalsium tersebut akan dikeluarkan bersama ASI untuk mencukupi nutrisi sang bayi. Sehingga jika ibu mengonsumsi banyak kalisum, ASI yang dihasilkan juga akan memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Bagi bayi, kalsium sangatlah penting karena dapat membantu pertumbuhan tulang dan gigi agar menjadi lebih kuat. Dalam sehari, ibu menyusui membutuhkan setidaknya 1000 mg kalsium. Sehingga kebutuhan kalsium harus terpenuhi dan tidak boleh kurang.

  1. Kandungan Lemak dalam Susu

Selain kandungan kalsium, susu untukibu menyusui juga harus menganadung lemak. Lemak merupakan salah satu kandungan yang wajib dikonsumsi karena lemak adalah sumber energy bagi tubuh. Bagi ibu menyusui, konsumsi dengan kandungan lemak jenuh yang terlalu tinggi harus dibatasi. Jika ibu menyusui mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang tinggi, maka hal tersebut akan menjadikan berat badan ibu bertambah dengan pesat. Rata-rata ibu hamil telah bertambah berat badannya, sehingga setelah melahirkan harus berusaha mengurangi berat badan seperti semula.

Untuk itu, memilih susu dengan kandungan lemak yang rendah adalah cara terbaik. Ibu menyusui hendaknya mendapatkan asupan lemak yang seimbang. Lemak ini akan diubah menjadi energy bagi ibu menyusui untuk melakukan aktifitas. Pemilihan susu rendah lemak juga dapat membantu ibu menyusui dalam mengontrol lemak dalam tubuh. Kelebihan lemak juga tidak baik bagi ibu menyusui karena aktifitas belum bisa kembali seperti sedia kala. Kelebihan lemak akan menjadikan berat badan ibu menyusui bertambah.

  1. Kandungan Vitamin dan Mineral

Selain kandungan kalsium dan lemak, susu bagi ibu menyusui harus mengandung mineral dan vitamin bagi tubuh. Selain itu beberapa susu diformulasikan khusus untuk ibu menyusui yaitu dengan kandungan daun katuk. Daun katuk dipercaya sangat efektif untuk menambah asupan ASI dan juga sebagai pelancar ASI. Oleh karena itu, beberapa susu ditambahkan ekstrak daun katuk agar dapat membantu ibu memperlancar ASI. Selain daun katuk, ekstrak kurma juga merupakan kandungan tambahan yang ada dalam susu ibu menyusui. Kurma dapat membantu produksi ASI dan memberikan ASI yang lebih berkulaitas. Sehingga, dengan konsumsi yang seimbang, kualitas dankuantitas ASI akan selalu terjaga demi memenuhi kebutuhan sang buah hati setiap hari.

  1. Jenis Susu Ibu Menyusui

Terdapat berbagai macam jenis susu ang dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui.  Namun, yang paling populer adalah susu sapi. Susu sapi dinilai adalah susu yang memiliki kandungan nutrisi, mineral, dan vitamin yang lengkap bagi ibu menyusui. Akan tetapi, walaupun memilikikandungan nutrisi yang lengkap, tak jarang terjadi reaksi alergi pada bayi yang disebabkan oleh konsumsi susu sapi oleh ibu menyusui.

Jika terjadi reaksi alergi, maka ada baiknya untuk menghentikan konsumsi susu. Masih ada alternative lainnya selain susu sapi yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil, yakni susu kambing dan susu kedelai. Susu kambing dan susu kedelai dapat menjadi pengganti susu sapi karena memiliki manfaat dan nutrisi yang sama. Dalam beberapa kasus, terdapat ibu dan bayi yang alergi terhadap susu kambing. Satu-satunya pilihan adalah susu kedelai.

Susu kedelai adalah susu yang berasal dari kacang kedelai. Susu ini merupakan sumber protein nabati yang sangat kaya akan nutrisi. Susu kedelai merupakan pilihan banyak orang karena susu ini adalah susu yang plaing netral dan dapat dikonsumsioleh siapapun tanpa menimbulkan reaksi alergi.  Namun, jika bayi masih alergi ketika ibu mengonsumsisusu kedelai, maka akan lebih baik berhenti mengonsumsi susu. Tanyakan kepada doketr untuk menadpat pemerikasaan lanjutan dan solusi yang terbaik. Mengonsumsi makanan lain yang memiliki kandungan nutrisi lengkap dan seimbang juga sudah cukup sebagai cara melancarkan ASI dan menjaga kualitas nutrisi dalam ASI.

  1. Kondisi yang Baik untuk Minum Susu

Tidak hanya menimbulkan reaksi pada bayi, namun biasanya juga aka nada reaksi tertentu jika ibu mengonsumsi susu pada kondisi tertentu. Jika terdapat beberapa tanda berikut ini pada bayi, maka kemungkinannya bayi memiliki alergi terhadap protein dari susu sapi ataupun dari produk yang berasl dari susu seperti yogurt, keju, dan lainnya.

Jika bayi rewel dan menangis sepanjang malam atau mengalami perut kembung dan muntah, maka ada baiknya untuk menghentikan konsumsi susu. Terlebih lagi jika terdapat ruam kemerahan pada kulit bayi dan diare atau BAB dengan berdarah atau lendir, maka bayi tidak dapat metoleransi susu sapi yang dikonsumsi ibu. Sesungguhnya gejala tidak hanya dipicu oleh protein dalam susu sapi, tapi juga bisa berasal dari faktor lainnya. Namun, karena bayi hanya mengonsumsi ASI dari ibu yang mengonsumsi susu sapi, perlu diwaspadai gelaja tersebut. Hal lain yang dapat memicu alergi adalah telur, ikan, makanan laut, daging, kacang, dan lainnya. Meskipun bayi mengalami alergi pada masa kecilnya, pada saat ia tumbuh besar, ekmungkinan alergi tersebut akan hilang.

  1. Cara Pengolahan Susu

Cara mengolah susu sapi juga perlu diperhatikan. Banyak orang mengira bahwa susu murni yang diperah langsung dari sapi lebih memiiliki nutrisi dibandingkan dengan susu yang telah diproses di pabrik. Namun faktanya adalah, susu yang diperah lansgung dari sapi tidak boleh dikonsumsi langsung oleh ibu menyusui. Hal tersebut karena susu tersebut masih mengandung bakteri jahat yang mungkin berbahaya bagi tubuh. Sehingga akan lebih baik untuk mengonsumsi susu yang telah melewati proses pasteurisasi di mana proses ini menggunakan mesin canggih yang menyimpan semua kandungan nutrisi dan bakteri baik dalam susu. Proses ini dapat membuang bateri yang tidak diperlukan dan bakteri yang jahat.

Itulah beberapa tips dalam memilih susu bagi ibu menyusui. Beberapa hal penting yang perlu digarisbawahi adalah pentingnya nutrisi bagi bayi. Dan nutrisi tresebut tidak selalu didapatkan melalui susu sapi yang dikonsumsi ibu. Terdapat berbagai jenis makanan seperti buah dan sayuran yang dapat menggantikan peran susu sapi. Susu  sapi berpotensi menyebabkan alergi karena kandungan protein di dalamnya. Berbeda dengan susu kedelai yang berasal dari serat tumbuhan, susu sapi hanya berisikan nutrisi sapi seperti kalsium, lemak, dan juga mineral.