Mengenal Gejala Ginjal yang Perlu Diwaspadai

www.pexels.com

Banyak orang mengabaikan gejala ginjal karena dianggap bukan sesuatu yang serius. Padahal, ginjal sendiri merupakan salah satu organd alam yang penting karena fungsinya adalah menyaring kotoran serta racun di dalam darah. Nantinya, kotoran serta racun tersebut akan dibuang bersama urin. Selain itu, ginjal juga turut membantu dalam mengontrol tekanan darah. Penyakit ginjal terutama akan terjadi apabila ginjal mengalami kerusakan hingga tidak dapat menyaring darah sebagaimana mestinya. Kerusakan ini terutama bisa menyebabkan menumpuknya racun dalam tubuh. Fungsi ginjal akan menurun perlahan-lahan sebelum semakin berdampak besar pada tubuh. Masalah lain akan turut muncul jika penyakit ini sudah diderita dalam jangka panjang.

Ciri Penyakit Ginjal

Manusia terlahir dengan dua buah ginjal. Jika salah satunya rusak maka fungsi tubuh keseluruhan akan turut terganggu. Namun demikian, manusia masih bisa hidup normal walau hanya memiliki satu ginjal saja. Alternatif yang bisa digunakan jika salah satu ginjal rusak ialah menerima transplantasi atau donor organ. Jika kedua ginjal rusak, maka pengobatan yang diperlukan ialah dengan rutin melakukan cuci darah. Tentunya lebih baik mencegah dibanding sekedar mengobati. Gejala awal dari penyakit ginjal memang kadang tidak disadari. Sebelum terlambat menyadari bahwa kita tengah terserang penyakit ginjal, berikut adalah berapa ciri serta gejala yang harus disadari sejak dini.

  1. Warna Urin Berubah

Gejala paling awal dari sakit ginjal ialah berubahnya warna urin menjadi tampak keruh dibanding biasa. Selain itu, kebiasaan buang air kecil akan turut berubah, baik menjadi lebih sering ataupun lebih jarang. Seseorang juga akan lebih sering buang air kecil pada malam hari. Akan terasa nyeri juga saat buang air kecil. Apabila gagal ginjal akut diderita, maka kemungkinan buang air kecil akan disertai bercak darah. Bahkan, dalam beberapa kasus, gejala sakit ginjal juga dapat berupa kencing berbusa.

  1. Badan Mudah Lelah

Ginjal yang sehat umumnya akan memproduksi hormon ertripoietin yang teratur guna menignkatkan produksi sel darah merah yang baru. Namun, ginjal yang rusak akan menurunkan produksi hormon ini. Sebagai akibtnya, produksi sel darah merah pembawa oksigen akan menurun dan tubuh menjadi mudah lelah.

  1. Beberapa Bagian Tubuh Membengkak

Ginjal yang telah rusak serta kemampuannya menurun dalam menyaring limbah dalam tubuh maka memungkinkan adanya protein yang terbuang dalam urin. Kurangnya protein dalam darah akan membuat tungkai kaki serta tangan membengkak. Orang dengan masalah pada ginjalnya biasanya akan mengalami pembengkakan pula pada kedua mata serta wajah.

  1. Gatal-gatal

Kinerja ginjal yang terganggu akan membuat sisa kotoran metabolisme menumpuk. Dampaknya terutama terasa pada kulit. Rasa gatal, kulit kering serta kulit kemerahan akan muncul pada penderita sakit ginjal. Apabila kulit gatal ini terus digaruk maka akan menimbulkan pendarahan ringan serta luka. Sayang, rasa gatal akibat dari gejala sakit ginjal ini kerap diabaikan. Walau krim kulit dan salep bisa membantu mengurangi gejalanya di kulit, namun hal ini tetap tidak akan menyembuhkan masalah pada ginjal.

  1. Selalu Merasa Mual dan Muntah

Penyakit ginjal yang telah masuk tahap gagal ginjal kerap disebut silent killer. Ini karena gejalanya sulit dideteksi, misalnya mual dan muntah. Banyak penyakit ringan yang memiliki gejala sama sehingga penyakit ginjal salah diartikan sebagai penyakit lain yang lebih ringan. Mual dan muntah pada pasien sakit ginjal terjadi sebagai akibat dari tumpukan limbah dalam darah yang tidak bisa dikeluarkan. Hal ini akan menyebabkan pusat refleks muntah terganggu sehingga menyebabkan seseorang mual serta muntah.

  1. Sesak Napas

Ginjal yang tak berfungsi akan menyebabkan cairan masuk dalam paru-paru melalui darah. Hal ini akan membuat tubuh tidak mendapat suplai oksigen cukup dalam tubuh, termasuk paru-paru. Kurangnya oksigen yang ada dalam darah akan membuat sulitnya tubuh dalam berfungsi secara maksimal. Akibatnya, napas menjadi sesak.

  1. Sakit Pinggang

Sakit pinggang di bagian kanan ataupun kiri memang bisa disebabkan oleh apa saja, namun begitu juga dengan penyakit ginjal. Gejala ini dapat pula disebabkan oleh adanya batu ginjal. Kadang, gejala satu ini takan jelas terlihat dan kemungkinannya akan menyebabkan nyeri di pinggang sebagai akibat dari terjepitnya batu ginjal di dalam ureter.

  1. Kurang Konsentrasi

Ginjal yang tidak berfungsi sebaik dulu akan menyebabkan terhambatnya suplai oksigen ke seluruh tubuh termasuk otak. Kurangnya suplai oksigen ke otak ini akan menyebabkan pusing, daya ingat melemah, kurang konsentrasi serta kepala yang terasa berputar.

Hal-hal Yang Perlu Dipahami Terkait Sakit Ginjal

Berikut adalah orang-orang yang memiliki resiko paling tinggi untuk terkena sakit ginjal, mereka adalah:

  • Orang dengan riwayat keluarganya terdapat penyakit ginjal

  • Orang dengan usia di atas 65 tahun

  • Orang yang mengalami kegemukan atau obesitas

  • Orang yang memiliki kolesterol tinggi

  • Orang yang gemar merokok

 

Sebagian besar dari kondisi gagal ginjal akut akan berkaitan dengan sejumlah kondisi medis lainnya. Kondisi tersebut ialah:

  • Tekanan darah tinggi

  • Diabetes

  • Gagal jantung

  • Penyakit hati

  • Penyakit jantung

  • Penyumbatan pembuluh darah pada kaki atau lengan yang disebut pula penyakit arteri perifer

  • Perawatan di rumah sakit yang membutuhkan perawatan intensif

 

Orang dengan faktor resiko artinya mereka lebih mungkin menderita masalah kesehatan tertentu dibanding seseorang yang tidak memiliki faktor resiko. Akan tetapi, hal itu bukan berarti seseorang yang memiliki faktor resiko akan terkena penyakit itu pula.

Diagnosis Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal pada tahap awal umumnya takkan memiliki gejala ginjal yang jelas serta mudah diamati. Pada sebagian besar kasus, penyakit ginjal baru akan terdeteksi ketika telah sampai pada tahap kerusakan ginjal yang parah. Satu-satunya cara agar kondisi ginjal bisa diketahui secara pasti ialah dengan memeriksakan diri ke rumah sakit. Hal ini terutama apabila kita memiliki resiko karena tengah mengidap satu penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes maupun penyakit jantung. Beberapa tes akan dilakukan dokter sebagai upaya dalam mendiagnosis penyakit ginjal, di antaranya adalah:

  • Tes urin untuk memeriksa kadar albumin dalam urin. Albumin sendiri ialah protein yang bisa mengalir ke urin jika ginjal telah rusak

  • Tes darah untuk memeriksa GFR (laju filtrasi glomerulus) yang akan memberi tahu seberapa baik ginjal dalam melakukan penyaringan

  • Tes ginjal apabila ada riwayat penyakit ginjal dalam keluarga.

  • Diagnosis lebih spesifik akan membutuhkan bantuan alat pemeriksaan ultrasound atau USG agar dapat dilihat ukuran serta struktur ginjal

  • Tes pencitraan menggunakan CT Scan ginjal dapat pula digunakan, namun hanya dalam beberapa kasus tertentu

  • Dokter mungkin akan turut merekomendasikan biopsi ginjal guna mengambil contoh dari jaringan ginjal. Biopsi ginjal akan dilakukan menggunakan bius lokal sementara jarumt ipis dimasukkan melalui kulit lalu masuk ke dalam ginjal. Sampel biopsi selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk kemudian dilakukan pengujian agar dapat ditentukan apakah yang menyebabkan ginjal bermasalah.

Sebagai langkah pencegahan, dokter mungkin akan meminta untuk memeriksakan tekanan darah secara rajin. Ini karena tekanan darah yang terlalu tinggi bisa jadi tanda serta gejala awal dari penyakit ginjal. Penting untuk menjaga tekanan darah ada di bawah target yang ditetapkan penyedia layanan kesehatan. Bagi sebagian besar orang, target tekanan darah normal adala kurang dari 140/90 mm Hg. Makin cepat penyakit ginjal ini terdeteksi maka akan semakin cepat juga kita dalam mendapat pengobatan guna memperlambat atau mencegahnya. Pengecekan medis terutama harus dilakukan secara berkala apabila seseorang menderita diabetes. Faktor resiko lain harus turut dibicarakan dengan dokter tentang frekuensi melakukan pengecekan medis.

Cara Pencegahan Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal memang dapat terjadi pada siapapun serta pada usia berapapun. Anak-anak maupun orang dewasa bahkan lansia memiliki resiko yang sama akan penyakit ini. Bahkan, penyakit ginjal bisa terjadi pula pada orang yang ginjalnya sehat. Beberapa faktor resiko memang ada di luar kendali kita, seperti riwayat keluarga atau usia. Namun, kita masih dapat mengontrol faktor resiko penyakit ginjal yang lain sehingga penyakit ini bisa diperlambat atau bahkan dicegah. Salah satunya adalah dengan konsumsi produk NASA. Cara-cara lainnya adalah sebagai berikut:

  • Menjaga agar tekanan darah ada dalam kisaran normal sehingga kinerja ginjal akan semakin optimal. Target tekanan darah bagi kebanyakan orang ialah kurang dari 140/90 mm Hg. Atur juga agar kadar sodium selalu kurang dari 2300 mg per harinya.

  • Jika kita memiliki penyakit diabetes, kontrol selalu kadar gula dalam darah. Hal ini akan mencegah beragam komplikasi diabetes, termasuk di antaranya adalah penyakit ginjal

  • Perhatikan selalu asupan makanan. Perbanyak konsumsi sayuran serta buah-buahan. Hindari makanan yang kaya akan lemak serta purin, misalnya jeroan. Makanan tinggi purin terutama akan meningkatkan asam urat dan mengganggu fungsi ginjal. Jika hendak mengonsumsi susu atau produk olahan sejenisnya, pilih yang rendah kandungan lemak (low fat).

  • Berolahragalah secara teratur karena akan membantu menjaga berat badan tetap stabil serta menurunkan tekanan darah. Hal ini akan turut menurunkan resiko penyakit ginjal serta penyakit kronis lainnya.

  • Hati-hatilah saat mengonsumsi produk obat-obatan seperti suplemen, vitamin maupun produk herbal. Beberapa produk suplemen terutama tinggi kandungan asam amino yang bisa mengganggu kinerja ginjal. Jika hendak mengonsumsi suplemen, konsumsilan sesuai anjuran pemakaian yang ada di kemasan. Pastikan juga obat-obatan tersebut aman dikonsumsi. Terutama apabila kita mengonsumsi obat yang berupa racikan, pastikan obat tersebut telah terdaftar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) seperti produk NASA.

  • Penuhi kebutuhan cairan dengan cara banyak minum air. Kebutuhan cairan tiap orang akan bervariasi dengan berpatokan pada tiap kali kita merasa haus. Konsumsi air terlalu banyak tanpa tambahan keseimbangan asupan garam akan menurunkan konsentrasi garam di dalam darah.

  • Cukupi kebutuhan cairan tidak hanya dari air namun juga dari makanan tertentu seperti sup, sayur serta buah-buahan segar yang kaya akan air. Jika kita termasuk orang yang aktif melakukan olahraga, cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan jumlah yang lebih banyak. Namun jika kita terlanjur didiagnosa menderita penyakit ginjal, patuhi batasan cairan yang harus dikonsumsi tiap hari oleh dokter.

  • Hindari rokok karena akan dapat menyebabkan kerusakan di pembuluh darah serta meningkatkan tekanan darah sehingga berujung pada terganggunya fungsi ginjal.