Biografi Ustadz Haikal Hassan, Pemikir Hadis

pxhere.com

Di tengah-tangah banyaknya pemikiran orientalis dalam dunia Islam sudah sangat kuat yang memutarbalikkan fakta yang sangatlah mengkahwatirkan tersebut memang menjadi sebuah situasi yang cukup suram. Dalam kondisi tersebut muncullah M. Abduh dan Rasyid Ridha yang melakukan banyak pembaharuan dari segi tajdid dan rekonstruksi. Bahkan, keduanya juga memiliki sikap kritis yang dijadikan sebagai dasar untuk mengatasi segala permasalahan tersebut, salah satunya yaitu Muhaammad Hussein Haikal.

Dikutip dari Thisnetworth, awalnya beliau merupakan seorang pengacara dan penulis yang menghasilkan karya monumental, kemudian juga menjadi seorang pemikir terkemuka dari Mesir. Dengan demikian maka tak heran apabila pemikirannya sangat kritis dalam memikirkan makna dan arti dalam sebuah hadits. Hal tersebut tentunya menjadi keistimewaan yang dimiliki, tak hanya itu beliau juga menjadi populer karena cara berfikirnya.

Riwayat Pendidikan Ustadz Haikal Hassan

Nama lengkap beliau yaitu Ustadz Haikal Hassanyang bertempat lahir di desa Kafr Ghanam bilangan,Sinbillawain di Daqahlia, Nil, Mesir pada tanggal 20 Agustus 1888.  Beliau sejak kecil belajar mengaji al-Qur’an di madrasah desanya kemudian melanjutkanpindah ke Kairo melanjutkan sekolah dasar hingga sekolah menengah.

Setelah itu, beliau meneruskan belajar hukum lisensi pada tahun 1909 kemudian melanjutkan pendidikannya di  Fakultas Hukum di Universite de Paris di Perancis lalu perjalanannya tersebut mencapai tingkat doktoral ekonomi dan politik. Di tahun 1912 beliau membuat disertasi dengan judul “La Dette Publique Egyptienne”. Di tahun tersebut beliau kembali ke Mesir  kemudian bekerja sebagai pengacara di kota Mansura.

Muhammad Husain Haekal Senang Menulis

Haekal sangat suka menulis dari berbagai masalah politik kemudian kritik sastra hingga  biografi. Ketika umurnya mencapai lebih dari setengah abad tulisannya dicurahkan kepada masalah-masalah Islam. Kemudian beliau menerbitkan buku yang berjudul “Hayat Muhammad” yaitu Sejarah Hidup Muhammad dan “Fi Manzil al-Wahyi” yang sangat terkenal.

Muhammad Husain Haekal Menjadi Seorang Pengacara

Ketika menjadi seorang mahasiswa, beliau menjalankan profesinya menjadi pengacara yang sangat aktif dalam menulis harian dibawah naungan Al-Jarida yang dipimpin oleh Ahmad Lutfi as Sayyid, As-Sufur dan Al-Ahram. Saat itu, beliau hanya menulis tentang sosial dan politik.Tidak hanya menjadi seorang pengacara, beliau juga terpilih menjadi seorang pemimpin redaksi As-Siasa di bidang kultural besar yang berpengaruh ke seluruh masyarakat di daerah Arab.

Beliau pernah menjadi ketua delegasi yang mewakili negara di PBB, kemudiankonferensi internasional dan Interparliamentary Union kemudian secara pribadi pernah terpilih menjadi  anggota panitia eksekutif lembaga.

Karya-karyaUstadz Haikal Hassan

Kenalilah beberapa karya-karya Ustadz Haikal Hassandalam beberapa list yang terdapat di bawah ini.

  1. Bidang Sejarah

Dalam bidang sejarah ternyata beliau juga sangatlah berpengaruh penting karena dapat menghasilkan berbagai karya dalam bentuk sejarah yaitu buku tentang Hayat Muhammad di tahun 1935, kemudian tentang Fi Manzil al-Wahyi di tahun 1937, lalu dilanjutkan dengan buku Asy-Shiddiq Abu Bakr pada tahun 1942, Al Faruq ‘Umar diterbitkan pada tahun1944-1945 sebanyak dua jilid kemudian masih banyak lagi karya lainnya dalam bentuk sejarah.

Tentunya, beliau juga banyak menuliskan karya dalam bentuk sejarah Islam yang ada di Timur Tengah. Dengan demikian maka tak heran apabila banyak karyanya yang disukai oleh orang muslim untuk mengetahui sejarah yang ada di timur tengah tersebut.

  1. Bidang Sastra

Kemudian beliau juga memiliki banyak karya sastra dalam bidang sastra yaitu Yaumiyyat Baris  pada tahun 1909, kemudian menerbitkan buku Zainab di tahun 1914, kemudian di tahun Tsaurah al-Adab 1933, dan masih banyak lagi karyanya dalam bidang sastra hingga tahun 1969.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Ustadz Haikal Hassanmemang sangatlah cinta dengan kegiatan menulis sehingga membuatnya banyak memilki karya sastra. Perlu diketahui bahwa dalam bidang sastra tersebut banyak memiliki karya sastra dalam bentuk novel yang memiliki banyak amanat dan makna baik untuk kehidupan sehingga menuai nilai positif dari sebagian besar orang.

  1. Bidang Politik

Kemudian beliau juga banyak menuliskan dalam karyanya tentang berbagai permasalahan politik yang diketahui yang terkuak dalam bukunya yang berjudul Jean Jacques Rousseau di tahun 1921-1923 sebanyak dua jilid, kemudian juga karyanya dalam buku Tarajim Mishriyyah wa Gharbiyah tahun 1929, dan juga Al-Mishriyyah wa al-Inqilab al-Dusturi di tahun 1931,  terdapat politik tentang islam yang terdapat dalam bukunya Al-Hukumah al Islamiyah tahun 1935, kemudian juga ada karyanya Asy-Syarq al-Jadid dibuat pada tahun 1963, lalu Mudhakkirat fi al-Siasah al-Mishriyyah sejak tahun 1951 hingga 1953 sebanyak dua jilid.

  1. Bidang Agama

Dalam bidang kegamaan beliau juga memiliki sebuah karya yang berjudul Al-Iman wa al-Ma’rifah wa al-Falsafah (1965). Sebenarnya, secara keseluruhan mengenai karyanya banyak yang meminiki nilai keagamaan. Misalnya dalam karya sastra, sejarah, dan politik juga menyatukannya dengan keagamaan.

Dengan hasil karyanya yang sangat banyak tersebut membuatnya menjadi salah satu orang yang paling penting di dunia. Mungkin saja kaos dakwahnya banyak dijual dan dipakai ketika menghadiri acaranya.